Seperti kawasan penyangga Jakarta lainnya, Bogor terus berkembang menjadi area investasi properti yang prospektif. Hal ini tercermin dari pertumbuhan hunian—baik tapak maupun vertikal—yang dikembangkan, selain pusat perbelanjaan dan hiburan.
Bogor juga disokong oleh sektor transportasi yang baik, misalnya KRL Jabotabek jurusan Bogor –Jakarta Kota guna mengangkut warga Bogor yang bekerja di Ibukota. Hal ini senada berdasarkan demografinya, kelompok usia yang menjadi pemukim baru di Bogor rata-rata merupakan kaum produktif.
Kawasan ini juga menyimpan potensi besar lewat gencarnya pembangunan infrastruktur dengan rencana jaringan jalan Bogor Outer Ring Road (BORR), Bogor Inner Ring Road (BIRR), hingga jalan Poros Tengah Timur (jalur Puncak Dua).
Rencana Pengembangan Jalan Poros Tengah Timur (Jalur Puncak 2)
Namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus mencari cara agar pembangunan Jalur Puncak II berjalan secara independen, tanpa uang negara. Kepala Bidang Sarana Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Ajat R Jatnika, mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melibatkan pengusaha. "Kami bisa mengajak mereka yang telah menghibahkan tanahnya di sana untuk membangun jalan," tuturnya kepada Republika.co.id, Jumat (2/3).
Baca: https://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/03/02/p4z07s415-bangun-jalur-puncak-ii-pemkab-ingin-gandeng-swasta
Daerah Cariu sendiri sangat dekat dengan jalur puncak 2, tentu menjadi peluang investasi yang sangat menggiurkan, selain itu, di Cariu juga akan dibangun Waduk yang cukup besar yaitu Waduk Cibeet